Seperti yang sudah pernah kami jelaskan sebelumnya, kolom praktis adalah kolom yang berfungsi untuk membantu tugas dari kolom utama serta mengikat dinding di sekitarnya supaya posisinya lebih stabil. Pelaksanaan pekerjaan kolom praktis ini dapat dipasang bersama dengan pemasangan bata yakni pada setiap luasan 9-12 m2. Selain di antara pasangan bata, kolom praktis juga perlu dibangun di pertemuan pasangan bata, sudut-sudut ruangan, pintu, jendela, dan bagian lain yang memerlukannya.
Pada umumnya, kolom praktis dibuat dengan dimensi 15/15 yang memakai tulangan beton diameter 10 dan begel diameter 8-20. Kemudian dibungkus menggunakan adukan beton yang terbuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengikat. Agregat kasar yang dipakai di sini berupa kerikil yang memiliki ujung-ujung yang tajam. Hindari menggunakan kerikil dari bekas ayakan pasir karena struktur yang dimilikinya tidak terlalu kuat sehingga rawan mengalami pelapukan.
Kolom praktis merupakan struktur bangunan yang berfungsi untuk meningkatkan perkakuan dinding terhadap gaya lateral. Kolom praktis ini lazimnya dipasang pada dinding dengan jarak pemasangan 3-4 m atau setara dengan luasan dinding 9 m2. Biasanya kolom praktis dibuat dengan ketebalan sesuai dinding sehingga keberadaannya dapat disembunyikan. Sedangkan untuk bentuknya, rata-rata kolom praktis dibuat dengan bentu persegi sehingga dapat menahan beban gaya dengan baik.
Perlu Anda ketahui, kolom praktis sebenarnya tidak dirancang untuk menahan gaya aksial yang bekerja pada bangunan. Namun pada kenyataannya, kolom ini juga akan menerima gaya aksial. Contohnya pada konstruksi rumah satu lantai yang sederhana, di mana kolom praktis pada bangunan tersebut juga turut ikut dalam menahan beban ringbalk dan atap bangunan. Itu sebabnya, Anda perlu memperhitungkan pembuatan kolom praktis ini dengan sebaik-baiknya.
Pembuatan kolom praktis sendiri menggunakan beton bertulang. Biasanya kolom praktis terbuat dari tulangan besi sebanyak 4 buah berdiameter 10 mm (4D10). Sementara untuk bagian sengkangannya memakai sengkangan besi berdiameter 8 dalam jarak 150 mm (P8-150). Pada dasarnya, kolom praktis mudah dibuat dan tidak membutuhkan perhitungan yang terlalu rumit. Bahkan untuk tukang bangunan yang masih pemula sekalipun bisa mengerjakan pembuatan kolom ini.
Secara prinsip, terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk membuat kolom praktis, yaitu :
- Memasang kolom praktis menggunakan bekisting di keempat sisinya. Kemudian kolom ini dicor terlebih dahulu. Pada badan kolom ini lantas ditanami dengan angkur yang terbuat dari tulangan besi berdiameter 8 mm pada setiap jarak 1 m. Tunggu beberapa saat agar beton ini mengeras. Barulah kemudian dapat dilakukan pemasangan dinding.
- Memasang kolom praktis setelah dinding telah selesai dibangun. Barulah kemudian dipasang bekisting pada kedua sisi yang menempel ke dinding. Setelah itu, dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran. Dibandingkan metode pertama di atas, metode kedua ini lebih banyak digunakan di lapangan karena jauh lebih praktis.
Panduan Memasang Kolom Praktis
Di bawah ini merupakan contoh pekerjan dalam pembuatan kolom praktis secara lebih detail!
- Pasangalah rangkaian tulangan secara vertikal terlebih dulu. Anda bisa menggunakan tulangan 4D10 dengan sengkangan P8-150.
- Pasang bekisting di masaing-masing sisi rangkaian tulangan, di mana jarak tulangan terluar dan bekisting minimal 2 cm.
- Buatlah adukan beton sebagai bahan pengisi dari kolom praktis ini. Adukan beton terbuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengikat.
- Masukkan adukan beton sedikit demi sedikit. Bila perlu, Anda bisa menggunakan tongkat untuk mendorong adukan beton ini agar dapat mengisi dengan padat.
- Pekerjaan pembuatan kolom praktis ini bisa dilakukan setiap tinggi 90-120 cm supaya hasilnya lebih padat dan tidak ada bagian yang keropos.